Bukti apa yang dimiliki oleh kalangan
ilmuwan yang menunjukkan bahwa nyamuk tidak menularkan HIV???
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) merupakan sindrom dengan gejala penyakit infeksi
oportunistik tertentu akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh oleh
infeksi Human Immuno-Deficiency Virus (HIV).
Sekedar
menambah info, virus yang sangat ditakuti ini (HIV), ternyata ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis loh, yang bernama Montagnier (1983).
AIDS merupakan penyakit simptomatis
yang apabila menyerang seseorang akan menimbulkan gejala dan tanda berupa:
ü
Influenza (demam, nyeri
tulang-tulang, malaise, tdk ada nafsu makan).
ü
Gejala kulit : bercak merah
/ urtikaria.
ü
Gejala saraf : sakit kepala,
nyeri mata, gangguan kognitif.
ü
Gejala lain : mual, muntah,
diare yg lama, peny. jamur saluran napas (kandidiasis orofarings).
PENULARAN HIV dapat terjadi melalui berbagai cara :
•
Melalui hubungan seksual dgn
banyak orang.
•
Dari ibu yg terinfeksi
kepada janin / bayinya (penularan perinatal).
•
Melalui transfusi darah yg
tercemar.
•
Melalui pemakaian ulang
alat-alat yg menembus kulit (jarum suntik) tanpa disucihamakan secara memadai
terlebih dahulu.
Nah,
dari empat media penularan di atas semuanya menunjukan bahwa penularan virus
HIV hanya pada hubungan yang secara langsung (kontak langsung), bukan melalui
udara dan makanan. Jadi kita tidak usah khawatir tertular virus ini bila berada
dekat dengan penderita AIDS.
Namun
ada satu hal yang menjadi pertanyaan bagi saya, dan mungkin bagi Anda yaitu : “Apabila
seekor nyamuk atau segerombolan nyamuk menggigit seorang penderita AIDS dan
kemudian nyamuk tersebut berpindah ke
orang yang sehat, apakah nyamuk tersebut akan membawa virus HIV dan
menularkannya ke orang yang sehat ???”. Jika memang begitu, maka sangat
menakutkan yaah??Tapi ternyata dari sebuah sumber saya mendapat informasi bahwa
nyamuk tidak dapat menularkan virus ini. Ahhhm,, sungguh melegakan.
Untuk
meyakinkan kita, ada 3 macam bukti yang membenarkan pernyataan diatas. Pertama
adalah data epidemiologis dari hasil-hasil studi wabah AIDS. Salah satu
contohnya adalah di Afrika sub Sahara, di mana terdapat banyak sekali nyamuk.
Di tempat ini, anak-anak kecil yang bermain diluar, yang paling sering digigit
nyamuk, merupakan kelompok yang tidak terinfeksii HIV. Wabah AIDS terjadi pada
kelompok yang aktif secara seksual dan bayi-bayi yang baru lahir, kecuali pada
kasus-kasus yang melibatkan transfusi darah.
Nyamuk
juga tidak bisa menjadi perantara biologis HIV. Virus HIV tidak tumbuh di dalam
sel-sel tubuh nyamuk, dan komponen siklus hidup perantara biologis virus HIV
tidak ada di dalam sel-sel nyamuk. Berlawanan dengan malaria misalnya, yang
siklus hidupnya tergantung papa nyamuk. Virus HIV tidak dapat tumbuh di luar
sel, dan jika virus ini tidak menginfeksi sel nyamuk, virus HIV tidak dapat
menggunakan nyamuk sebagai inang biologisnya.
Bagaimana
dengan penularan mekanis, di mana sedikit darah dari orang yang terinfeksi HIV
dapat berpindah kepada orang yang digigit nyamuk berikutnya?? Ahli-ahli
epidemiologis menyatakan bahwa jumlah dara yang diperlukan untuk menularkan HIV
melalui batang jarum adalah sekitar sepersepuluh mililiter. Jumlah yang cukup
besar jika dibandingkan dengan ukuran alat penghisap nyamuk dan jumlah darah
yang dapat terbawa alat penghisap tersebut dari satu gigitan ke gigitan berikutnya. Akan diperlukan ribuan
nyamuk yang bersema-sama sekaligus menggigit untuk mengirimkan jumlah darah
yang diperlukan sehingga virus dapat lewat.
Jadi,
jangan khawatir tertular HIV hanya karena tergigit seekor nyamuk di daerah
endemik HIV apalagi di daerah yang bukan endemik. :D Mungkin yang dikhawatirkan
bukan HIVnya lagi, tetapi DBD atau Malaria.
Berikut yang
perlu kita perhatikan untuk mencegah virus ini menular yaitu:
•
Pengetahuan : memberi
pengetahuan ttg penyakit AIDS, cara penularan & pencegahannya.
•
Keyakinan : menanamkan
keyakinan ttg bahaya AIDS.
•
Kesadaran : ditumbuhkan
kesadaran serta motivasi u/ berperilaku seksual yg sehat & bertanggung jawab.
•
Penguasa : rasa tanggung
jawab & moral yg tinggi membuat perilaku seksual yg sehat.
That’s all about “aids dan nyamuk”
semoga bermanfaat bagi para pembaca yang haus akan ilmu pengetahuan...
Tingkatkan terus minat baca Anda, dengan begitu semakin banyak ilmu dan bekal
yang didapatkan demi masa depan dan bangsa.
nARASumber : Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy adn Infectious Disease
nARASumber : Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy adn Infectious Disease
0 komentar:
Posting Komentar